Ancaman Keamanan Siber yang Perlu Diwaspadai di 2023

Ancaman Keamanan Siber yang Perlu Diwaspadai di 2023

Dalam era digital saat ini, ancaman keamanan siber semakin menjadi perhatian utama bagi perusahaan dan individu. Tahun 2022 telah menjadi tahun yang sangat sulit untuk bisnis dan organisasi karena pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, yang pada gilirannya memperkuat peralihan dari bisnis fisik ke bisnis digital. Ini juga berarti bahwa ancaman keamanan security operation center Indonesia akan menjadi lebih besar pada tahun 2023 karena semakin banyak data yang dikirim melalui jaringan digital. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa ancaman keamanan siber yang perlu diwaspadai di 2023.

Serangan Phishing

Serangan phishing adalah salah satu ancaman keamanan siber yang paling umum. Dalam serangan phishing, pelaku berusaha untuk memperoleh informasi sensitif dari target dengan mengirim email atau pesan teks palsu yang meniru organisasi yang dikenal oleh target. Serangan phishing dapat mengakibatkan pencurian identitas, kehilangan data penting, dan bahkan kerugian finansial. Dalam tahun 2023, diperkirakan akan terjadi peningkatan serangan phishing yang menggunakan teknologi baru yang lebih canggih dan sulit untuk dideteksi.

Serangan Ransomware

Serangan ransomware protection adalah salah satu bentuk serangan siber yang paling merusak. Dalam serangan ini, pelaku menyerang sistem komputer dan mengenkripsi data penting sehingga tidak dapat diakses oleh pemiliknya. Kemudian, pelaku meminta uang tebusan agar data tersebut dapat dikembalikan. Serangan ransomware telah menjadi lebih terorganisir dan terfokus pada target yang lebih besar. Pada tahun 2023, diperkirakan bahwa serangan ransomware akan terus meningkat dengan tuntutan tebusan yang lebih tinggi dan lebih banyak.

Serangan Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) mengacu pada jaringan perangkat terhubung yang dapat mengumpulkan dan membagikan data melalui internet. Dalam serangan IoT, pelaku menyerang perangkat yang terhubung ke jaringan dan memanfaatkannya untuk melakukan serangan ke jaringan yang lebih besar. Dalam tahun 2023, diperkirakan bahwa serangan IoT akan meningkat karena semakin banyak perangkat yang terhubung ke jaringan internet, termasuk perangkat rumah tangga, kendaraan, dan bahkan perangkat medis.

Serangan Runtuhnya DNS

Sistem Nama Domain (DNS) adalah layanan yang menghubungkan nama domain dengan alamat IP untuk menghubungkan perangkat dengan jaringan internet. Dalam serangan runtuhnya DNS, pelaku menyerang server DNS dan membuatnya tidak berfungsi dengan baik, sehingga mengganggu koneksi internet untuk organisasi atau individu tertentu. Dalam tahun 2023, diperkirakan akan terjadi peningkatan serangan runtuhnya DNS karena kebutuhan akan koneksi internet yang stabil semakin meningkat.

Serangan Advanced Persistent Threats (APT)

Advanced Persistent Threats (APT) adalah serangan siber yang canggih dan terfokus pada target tertentu untuk memperoleh akses ke sistem mereka dan memperoleh informasi penting dalam jangka waktu yang lama. Serangan APT sangat sulit dideteksi karena mereka mungkin tidak menunjukkan aktivitas yang mencurigakan pada awalnya. Dalam tahun 2023, diperkirakan bahwa serangan APT akan semakin meningkat karena semakin banyak organisasi dan perusahaan yang menjadi target dari serangan ini.

Serangan DDoS

Serangan Denial-of-Service (DDoS) adalah serangan siber yang bertujuan untuk membuat digital asset protection tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah dengan mengirimkan lalu lintas internet yang besar ke situs web atau jaringan tertentu. Dalam tahun 2023, diperkirakan bahwa serangan DDoS akan meningkat karena semakin banyak organisasi yang bergantung pada layanan online dan semakin mudahnya alat untuk melancarkan serangan DDoS.

Serangan Zero-day

Serangan zero-day adalah serangan siber yang memanfaatkan kerentanan yang belum diketahui pada perangkat lunak atau sistem operasi. Hal ini memungkinkan pelaku untuk mendapatkan akses ke sistem tanpa diketahui oleh pengguna atau administrator. Dalam tahun 2023, diperkirakan akan terjadi peningkatan serangan zero-day karena semakin banyak kerentanan yang ditemukan dan semakin banyak pelaku yang mencari cara untuk memanfaatkannya.

Serangan Melalui Cloud

Cloud computing telah menjadi solusi populer untuk organisasi dan perusahaan untuk menyimpan dan memproses data mereka. Namun, semakin banyak data yang disimpan di cloud, semakin banyak juga pelaku yang mencari cara untuk mengaksesnya. Dalam tahun 2023, diperkirakan bahwa serangan melalui cloud akan semakin meningkat karena semakin banyak organisasi yang bergantung pada cloud untuk menyimpan data mereka.

Ancaman keamanan siber akan menjadi semakin kompleks dan sulit untuk diatasi pada tahun 2023. Serangan seperti phishing, ransomware, IoT, runtuhnya DNS, APT, DDoS, serangan zero-day, dan serangan melalui cloud akan terus menjadi ancaman utama bagi organisasi dan individu. Oleh karena itu, perusahaan dan individu harus memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman keamanan siber dengan cara meningkatkan kesadaran tentang serangan yang mungkin terjadi dan mengambil langkah-langkah untuk memproteksi diri mereka dari serangan tersebut. Langkah ini meliputi penggunaan alat keamanan yang tepat, pelatihan karyawan, dan pemantauan aktif terhadap aktivitas online mereka. Semua tindakan ini dapat membantu meminimalkan risiko serangan siber dan melindungi aset digital dari serangan tersebut.

Sumber:

Solusijenius.com