Hiburan

Rekomendasi Lagu Barat Romantis Terbaik

Rekomendasi Lagu Barat Romantis Terbaik

Mithagram – Lagu-lagu romantis memiliki makna tersendiri bagi pendengarnya, terutama bagi mereka yang sudah menjalin hubungan. Namun, kebanyakan lagu romantis hanya mengungkapkan perasaan cinta tanpa menimbulkan kesan khusus.

Lirik memainkan peran penting dalam menyampaikan makna lagu. Dari liriknya, pendengar juga dapat menangkap beberapa pesan bahwa mereka mungkin baik-baik saja dengan apa yang mereka alami.

Jika Anda sedang mencari musik yang bisa mewakili perasaan dan kondisi bahagia yang Anda alami bersama pasangan, lagu barat populer dan romantis berikut ini patut Anda rasakan satu per satu.

Tidak hanya makna lirik yang dalam, sebagian besar lagu-lagu ini juga memiliki ritme merdu yang dapat menambah suasana romantis. Berikut kumpulan lagu barat romantis terbaik sepanjang masa:

1. Close to You – Carpenters

Close to You adalah lagu barat lama yang romantis dipopulerkan oleh duo Carpenters pada tahun 1970. Hingga saat ini, lagu ini masih menjadi lagu lama yang paling populer dan sering digunakan sebagai soundtrack film-film terkenal.

Lagu ini tentang perasaan seseorang yang mekar ketika mereka jatuh cinta dengan seseorang yang mereka cintai. Iringan musiknya juga mudah dan enak untuk didengarkan.

2. The One – Kodaline

Lagu Kodaline, The One, digubah oleh penyanyi band, Steve Garrigan, untuk pernikahan salah satu anggota bandnya. Pada awalnya, lagu ini ditulis khusus untuk pesta pernikahan. Namun karena antusiasme penggemar, lagu ini kemudian menjadi album musik Kodaline.

Lirik lagu The One menceritakan tentang seorang pria yang menemukan cinta sejatinya. Dalam lagu ini, naksirnya adalah orang yang membuat dunia pria menjadi indah dan membuat segalanya terasa baik, bahkan ketika keadaan sedang buruk.

3. My Love – Westlife

Boyband Westlife tidak pernah berhenti merilis lagu-lagu pop yang disukai banyak orang. Salah satu hits romantis mereka berjudul My Love yang dirilis pertama kali pada 30 Oktober 2000. Lagu ini merupakan salah satu lagu dalam album Coast to Coast milik Westlife.

Lagu My Love berkisah tentang kerinduan seorang kekasih pada pujaan hatinya yang berada di negeri yang jauh. Meski belasan tahun telah berlalu sejak dirilis, lagu ini masih tetap populer hingga saat ini.

4. Lucky – Jason Mraz & Colbie Caillat

Salah satu lagu Jason Mraz yang paling populer saat itu adalah Lucky. Dia dan Colbie Caillat menulis lagu ini dalam sebuah email pada tahun 2008. Proses perekamannya sederhana, karena labelnya tidak terlalu menyukai konsep lagu ini.

Konsep lagu ini cukup sederhana, dengan guratan gitar dan suara duet yang sangat lembut. Upaya Jason Mraz dan Colbie Caillat membuahkan hasil. Lagu ini berhasil menjadi populer hingga memenangkan penghargaan di Grammy Awards 2010.

5. Endless Love – Lionel Richie & Diana Ross

Lionel Richie memulai sebagai pemain saksofon, kemudian menjadi penulis lagu dan penyanyi utama terkenal berkat lagu Endless Love ini. Dia dan Diana Ross menyanyikan lagu romantis ini pada tahun 1981.

Lagu “Endless Love” dibuat untuk soundtrack film dengan judul yang sama. Meskipun filmnya tidak begitu terkenal, film ini berhasil memenangkan Penghargaan Marquee untuk Lagu Asli Terbaik pada tahun 1982.

Liriknya begitu dalam. Dalam lagu duet ini, pria dan wanita menyatakan cinta mereka begitu dalam, cinta mereka abadi atau semacamnya. Karena makna romantis dari lirik Endless Love, lagu ini sering dimainkan di pesta pernikahan.

6. A Thousand Years – Christina Perri

Seribu Tahun yang dinyanyikan Christina Perri memiliki makna yang sangat dalam. Suasana begitu syahdu saat mendengarkan lagu ini, maka Seribu Tahun adalah lagu yang cocok untuk Anda saat mengenang kenangan indah bersama orang-orang terkasih.

Itu adalah lagu cinta yang sederhana. Penyanyi itu menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang baru saja bertemu pasangannya setelah bertahun-tahun menunggu. Dan Anda akan mencintai pasangan Anda selama ribuan tahun setelahnya.

Selengkapnya:

mp3 juice

Broery Marantika Putra Ambon Golden Voice

Broery Marantika Putra Ambon Golden Voice

Dunia musik Indonesia kembali berduka atas meninggalnya penyanyi solo pria berdarah Ambon kelahiran Surabaya, yakni Bob Tutupoly pada (7/5/2022). Bobby Willem Tutupoly atau yang lebih dikenal Bob Tutupoly meninggal dunia pada usia 82 tahun di Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan pada pukul 00:03 WIB. Bob Tutupoly adalah penyanyi legendaris berdarah Ambon yang populer di tahun 1960-an dan 1990-an. Beberapa single seperti Widuri, Why No Sorry dan Beautiful Symphoni menjadi hits setelah dibawakan oleh Bob Tutupoly dengan suaranya yang luar biasa.

Atas meninggalnya Bob Tutupoly, penulis hanya mengingat satu nama, yaitu Broery Marantika Pesolima. Broery Marantika adalah penyanyi solo kelahiran Ambon pada tahun 1948 dan meninggal pada tahun 2000. Lahir dengan nama asli Simon Dominggus Pesolima, Broery memulai karir menyanyinya setelah merantau ke Jakarta pada tahun 1964. Nama Broery Marantika adalah nama ibunya. nama keluarga dan dianggap sesuai untuk penggunaan komersial dalam karir musiknya.

Broery adalah mahasiswa tahun ketiga dan teman Bob Tutupoly. Kebersamaan mereka terlihat dalam acara Melodi Berpacu Dalam yang ditayangkan di TVRI pada awal tahun 90-an.Bahkan dalam acara Anugerah Musik Indonesia yang disiarkan pada tahun 2000 di sebuah televisi swasta, Bob pernah mengatakan bahwa ia dan Broery dulu sering menghabiskan waktu bersama. di lapangan golf. Baik Broery maupun Bob Tutupoly adalah penyanyi dengan suara emas. Karakter vokalnya mungkin sangat sulit ditemukan saat itu.

Broery Marantika terkenal dengan lagunya yang berjudul Angin Malam karya A. Riyanto. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi vokalis The Pro’s. Bisa dibilang masa puncak karirnya di tahun 70-an, namanya meredup di awal tahun 80-an, namun kembali populer setelah membawakan lagu Aku Jatuh Cinta karya Rinto Harahap. Namanya melejit saat Rinto memercayai Broery untuk menyanyikan lagu lain berjudul I’m Here You Are.

Single hits Broery lainnya adalah lagu Don’t Have a Dusa Between Us yang populer hingga saat ini dan banyak penyanyi muda yang menyanyikan lagu Harry Tasman ini. Jangan ada dusta di antara kita, dinyanyikan berduet dengan Dewi Yull pada tahun 1995 dan menjadi download lagu populer. Lagu ini pun berhasil melambungkan nama Dewi Yull ke dunia tarik suara.

Dengan suara dalam yang khas dan kemampuan improvisasi yang luar biasa, Broery mampu membawakan lagu orang lain seolah-olah itu adalah miliknya sendiri. Selain itu, teknik pernapasannya juga sangat luar biasa, yang membuatnya menjadi penyanyi yang sulit untuk ditiru. Tentu saja Broery adalah penyanyi bersuara emas yang menjadi kebanggaan masyarakat Ambon dan bisa menjadi inspirasi bagi penyanyi-penyanyi muda yang sedang naik daun, tidak hanya dari Ambon tapi dari seluruh daerah.

Kini Broery dan Bob sudah tiada namun suara dan lagu-lagu keemasannya telah menjadi karya abadi di dunia musik Indonesia dan masih bisa kita nikmati di berbagai platform musik seperti Youtube, Spotify dan JOOX.

Review Lagu “Di Ujung Pelangi”, Single Terbaru Endah N Rhesa

Review Lagu “Di Ujung Pelangi”, Single Terbaru Endah N Rhesa

Mithagram – Untuk lagu “Di Ujung Pelangi” Endah N Rhesa tidak berusaha menulis puisi seperti yang sering dilakukan oleh mereka yang berusaha mencapai keindahan dalam lirik bahasa Indonesia. Musik yang ditawarkan sangat menyentuh hati, begitu pula liriknya yang tidak menyisakan ruang bagi pendengar untuk memperdebatkan maknanya.

 

Pelangi adalah fenomena cuaca yang tidak hanya indah, tetapi juga istimewa. Setidaknya bagi mereka yang terkejut dan percaya bahwa pelangi adalah jembatan antara langit dan bumi, tempat para bidadari bisa turun untuk mandi.

 

Keindahan dan pesona pelangi tidak hanya memikat imajinasi anak-anak. WS Rendra menulis dalam “Sajak Ibunda” bahwa pelangi seindah wajah dan rambut seorang ibu. Chairil Anwar dalam “Sajak Putih” membandingkan warna pelangi dengan hati yang penuh gairah.

 

Kami juga menemukan interpretasi keindahan pelangi dalam banyak karya musik. Sebut saja judul “Somewhere Over the Rainbow” milik Judy Garland yang dikomposisikan oleh banyak musisi sedunia, “Pelangi di Matamu” milik Jamrud, gitaris tongkrongan andalan, atau “Di Ujung Pelangi” dari duo Endah N Rhesa yang mari kita bahas kali ini.

 

Lagu “Di Ujung Pelangi” dibawakan dengan lihai namun tidak ribet

Satu hal yang menarik dari karya Endah N Rhesa adalah mudah untuk didengarkan. Sepertinya itu tidak akan berubah karena single “Di Ujung Pelangi” yang dirilis pada 20 Mei masih seperti itu. Saat pertama kali memainkan judul ini, bibir Anda bisa langsung bersenandung seirama dengan musiknya. Di babak kedua beberapa lirik tinggal di memori dan bibir bisa mulai bersenandung. Dengar di mp3 juice.

 

Kesederhanaan yang membuat karya Endah N Rhesa mudah didengar dipengaruhi oleh instrumen yang digunakan. Seperti diketahui, duo ini hanya memiliki gitar Endah dan bass Rhesa. Sesekali, seperti dalam lagu “Di Ujung Pelangi”, mesin gendang berperan memeriahkan parade kata-kata yang keluar dari mulut Endah.

 

Saya tidak mengatakan bahwa gitar dan bass adalah instrumen sederhana untuk dimainkan. Namun, format akustik ini relatif mudah didengar. Ini bukan tentang keterampilan bagi saya. Selama musik enak di telinga, teknologi tidak masalah. Band ceroboh Teenage Death Star yang mengusung motto “Skill Is Dead” hanya harmoni bagi saya.

 

Salah satu lagu Indonesia indah Endah N Rhesa tanpa tendensi puitis

Kembali ke pasangan suami istri Endah N Rhesa. Lagu “Di Ujung Pelangi” digubah dengan tempo sedang, memperkenalkan dentingan senar gitar yang membutakan sejenak pendengarnya. Ini adalah kekuatan penulisan liris yang membuat pendengar tidak jatuh ke dalam lamunan yang panjang.

 

Endah adalah salah satu dari sekian banyak penulis lirik Indonesia yang berhasil menulis lirik bahasa Indonesia dengan baik. Saya menyebutnya tentatif karena dari lima album sebelumnya, hanya album Sewide Harapan (2015) yang lahir dengan lirik lengkap Indonesia.

 

Dua single terakhir Endah N Rhesa, “Pulang to Pamulang” dan “Di Ujung Pelangi”, memiliki kekuatan liris yang menurut saya sama seperti ketika Endah menulisnya dalam bahasa Inggris. Dalam lagu “Di Ujung Pelangi”, Endah tidak berusaha menulis puisi seperti yang sering dilakukan oleh mereka yang berusaha mencapai keindahan dalam lirik Indonesia.

 

Tidak ada analogi, hanya alegori. Endah menulis terus terang, seolah menghindari perdebatan makna di antara para pendengarnya. Karena kata pelangi dalam teks ini dimaksudkan untuk menjelaskan gagasan keduanya pada bait berikutnya. Kalau mau, keindahan pelangi bahkan bisa dimanfaatkan untuk membuat huruf-hurufnya terlihat cantik.

 

Menurut penjelasan Endah, “Di Ujung Pelangi” merupakan interpretasi dari mimpi dan masa depannya. Salah satu ujung pelangi dibandingkan dengan masa kini dan ujung lainnya dengan masa depan. Sedangkan warna adalah proses untuk dan membentuk masa depan. Milik saya kurang lebih sama dan lebih sederhana. Lagu ini tentang harapan. Dengar lagunya di stafaband.

 

Jika Anda membutuhkan konfirmasi dari orang lain bahwa hidup dengan harapan adalah kehidupan yang terbaik, Endah N Rhesa dengan lagu “Di Ujung Pelangi” cocok untuk Anda. Tolong tafsirkan kembali apa yang ada di ujung pelangi saat memainkan lagu ini. Lebih menyenangkan untuk berteman sambil minum teh, kopi, atau apa pun yang Anda inginkan.