Pengertian, Rumus, dan Pertanyaan Pengertian Hukum Lenz

Pengertian, Rumus, dan Pertanyaan Pengertian Hukum Lenz

Mithagram – Hukum Lenz dalam dunia elektronika juga sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai secara mendalam. Mengapa demikian? Karena hukum ini berkaitan dengan induksi elektromagnetik pada penghantar dan akan merambat ke masalah arus listrik.

Oleh karena itu, undang-undang ini juga sangat dianjurkan untuk dipelajari oleh siapa saja yang mendalami dunia elektronika dan kelistrikan. Bagi yang masih dalam tahap pemula atau sedang belajar memasuki dunia elektronika juga sangat bagus untuk mempelajari hal ini. Jadi apa penjelasannya?

Pengertian Hukum Lenz

Hukum Lenz sendiri merupakan hukum yang menjelaskan bahwa EMF (Gerakan Listrik) akan muncul pada suatu rangkaian. Dengan demikian, arah arus induksi mencoba untuk menentang perubahan arah medan magnet.

Singkatnya, hukum Lenz adalah hukum elektromagnetik yang dapat digunakan untuk menentukan arah gaya listrik yang dihasilkan oleh induksi elektromagnetik.

Hukum ini diciptakan oleh seorang ilmuwan di bidang fisika bernama Friedrich Lenz pada tahun 1834. Hukum Lenz dapat dilihat dari hasil percobaan yang dilakukan dengan magnet dan listrik.

Namun, jika medan magnet mendekati sebuah kumparan, maka akan terjadi proses perubahan fluks magnet. Karena arah induksi magnet berubah akan selalu dalam keadaan fluks konstan.

Rumus Hukum Lenz

Tentunya ketika berbicara tentang hukum, akan selalu banyak yang bertanya-tanya rumus apa yang digunakan dalam hukum tersebut. Ditto untuk hukum Lenz.

ε = B. l v

Fluks Magnet

Fluks magnet dalam hukum ini didefinisikan sebagai produk dari dua, yaitu medan magnet dengan luas A terletak persis tegak lurus terhadap arah induksi magnet. Dengan demikian, untuk fluks magnet ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Φ = BA

Biasanya dengan induksi magnet, B tidak akan selalu tegak lurus bidang, tetapi juga dapat membentuk sudut tertentu. Misalnya suatu induksi yang dilengkapi dengan medan magnet telah membentuk sudut tetap dengan normal dan amplitudo fluks magnet yang akan dihasilkan adalah:

Rumus : Φ = BA cos θ

Keterangan:

  • Φ = Fluks magnet.
  • B = Induksi magnet.
  • A = Luas bidang.
  • θ = Sudut dari arah induksi magnet B serta garis normal bidang.

Pernyataan Hukum Lenz

“Ketika gaya gerak listrik yang diinduksi muncul dalam suatu rangkaian, arah induksi yang dihasilkan akan sedemikian rupa sehingga medan magnet induksi menentang modifikasi oleh medan magnet (arus induksi mencoba mempertahankan fluks magnet konstan dan total)”

Berdasarkan hukum Lenz (a) arah arus magnet induksi menuju kumparan, (b) magnet menjauhi kumparan.

Secara singkat bunyi Hukum Lenz dapat diringkas sebagai berikut:

“Induksi gerak listrik (EMF) akan selalu menghasilkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks.”

Untuk memudahkan Anda dalam memahami Hukum Lenz, perhatikan lagi contoh gambar yang saya berikan di atas. Ketika ada posisi magnet dan kumparan diam, tidak akan ada perubahan fluks magnet pada kumparan.

Namun, ketika kutub utara magnet digunakan untuk mendekati kumparan, perubahan fluks magnet secara otomatis akan muncul. Jadi kesimpulannya adalah pada benda kumparan akan terjadi fluks magnet yang akan melawan proses kenaikan fluks magnet yang akan masuk ke kumparan tersebut.

Oleh karena itu, arah fluks induksi harus selalu berlawanan dengan arah fluks magnet. Oleh karena itu, fluks total di dalam kumparan selalu konstan.

Selama waktu ini, ketika magnet menjauh dari kumparan, akan ada pengurangan fluks magnet dalam kumparan. Oleh karena itu, fluks induksi akan muncul dalam kumparan yang selalu menentang pengurangan fluks magnet, oleh karena itu fluks total selalu konstan.

Arah arus induksi dapat ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kanan. Dengan kata lain, jika arah ibu jari menunjukkan arah induksi magnet, maka arah lipatan jari lainnya menentukan dan mewakili arah arus.

Referensi:

www.kelaselektronika.com