Tantangan Produksi Mebel Jepara

Tantangan Produksi Mebel Jepara

Mithagram – Sebagai salah satu tempat penghasil bahan dasar kayu terbanyak dan terbagus di Pulau Jawa bahkan Indonesia, Kabupaten Jepara selalu tersohor karena pengolahannya yang baik juga dapat dijamin kualitasnya. Meskipun secara umum cara pengolahan dan pemeliharaan bahan dasar kayu dilakukan dengan sama, namun Kabupaten Jepara memiliki suatu hal yang khusus. Letak wilayah Kabupaten Jepara dapat dikatakan tidak menguntungkan atau tidak strategis.

Pasalnya Kabupaten Jepara berada di daerah yang menjorok langsung ke pantau dan bukan wilayah yang dilewati oleh kendaraan banyak karena tidak terhubung langsung dengan kota kota besar. Faktor tersebut menjadi suatu hal yang khusus dan patut untuk dilihat bagaimana proses pemeliharaan dan pertahanan yang dilakukan masyarakat terhadap hasil kayunya.

Sebagai wilayah yang terkenal karena kerajinan kayunya yang berkualitas, profesi masyarakat di wilayah Kabupaten Jepara pun mayoritas berprofesi sebagai pengrajin kayu, produsen mebel furniture Jepara, seniman ukir, dan profesi lainnya yang berkaitan dengan pengolahan bahan dasar kayu. Dengan demografis yang sedemikian rupa, bukan lah suatu hal yang aneh jika masyarakat di Kabupaten Jepara mengerahkan seluruh kemampuan dan keuletannya untuk tetap menjadi kestabilan ekosistem dan mempertahankan hasil kayu yang berkualitas.

Hasil tebangan pohon pohon yang memiliki kualitas yang bagus ini nantinya akan diproses dan diolah menjadi kayu Batangan yang kokoh. Kayu kayu tersebut tidak hanya berjenis kayu jati saja, terdapat beberapa jenis kayu lainnya seperti kayu mahoni, kayu trembesi, kayu jati belanda, dan jenis jenis kayu berkualitas lainnya.

Bahan kayu di atas akan dijadikan sebagai bahan dasar, yaitu material pokok dan tidak dapat digantikan. Jika bahan dasar tidak tersedia, maka tidak akan ada produk yang dihasilkan. Bahan lainnya yaitu bahan pelengkap dapat dikategorikan sebagai bahan pendukung dalam proses pembuatan produk. Bahan pelengkap ini ialah paku, lem, sekerup, dan alat alat pertukangan atau alat yang mendukung proses pembuatan produk. Bahan selanjutnya yaitu bahan tambahan atau bahan bahan lain seperti cat, politur, atau bahan lainnya yang tidak termasuk ke dalam bagian penting pada saat proses pembuatan produk.

Meskipun demikian, bahan dasar atau bahan utama yang lebih sering digunakan dan biasanya digunakan sebagai bahan dasar kayu yaitu kayu jati. Mengapa demikian? Karena kayu jati memiliki tekstur yang lebih keras dan bisa bertahan dalam kondisi apapun. Masa pakainya yang lama juga menjadi salah satu factor para pengrajin kayu atau produsen mebel menggunakan kayu jati sebagai kayu pilihan utama. Jika terjadi kendala pada bahan dasar, produsen akan memilih alternatif bahan dasar kayu jenis lain seperti kayu mahoni atau kayu trembesi untuk menggantikan kayu jati.

Proses yang dilakukan untuk mendapatkan bahan dasar kayu jati dilalui melalui pembelian lelang yang diselenggarakan oleh Perusahaan Nasional Perhutani. Lelang kayu gelondongan ini bersifat umum yang artinya terbuka untuk masyarakat luas. Meski begitu, pembeli harus memiliki kendaraan pribadi atau kendaraan perusahaan pribadi untuk mengangkut kayu yang dibelinya. Karena lelang kayu gelondongan yang diselenggarakan ini bermuatan partai besar, artinya tidak bisa membeli dalam jumlah sedikit.

Cara lain untuk mendapatkan bahan dasar pembuatan mebel kayu di Jepara yaitu melalui koperasi. Namun tidak semua produsen dapat mengambil atau membeli kayu dari koperasi, hanya perusahaan atau produsen yang sudah terdaftar dalam suatu koperasi saja yang dapat membeli kayu melalui koperasi.

Dengan demikian, sebetulnya pembuatan mebel kayu Jepara tidak lah mudah. Bahan dasar dan pembelian kayu dilakukan dalam proses yang cukup rumit. Oleh karena itu hasil yang didapatkan pun bisa maksimal. Jika kamu ingin membeli furniture pintu masjid bisa menghubungi PerabotMebel.com.